• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

17 Juli: Bukan Cuma Tanggal Biasa! Ada Perayaan Penting Apa Saja?

img
```html

Tanggal 17 Juli, sebuah tanggal yang menyimpan segudang makna dan diperingati oleh berbagai belahan dunia. Bukan hanya satu, tetapi ada beberapa peristiwa penting yang jatuh pada tanggal ini, merangkum sejarah, keadilan, hingga perkembangan teknologi komunikasi. Mari kita telusuri lebih dalam, apa saja yang membuat tanggal ini begitu istimewa.

Salah satu peringatan utama yang jatuh pada 17 Juli adalah Hari Keadilan Internasional Sedunia, atau World Day for International Justice. Peringatan ini didedikasikan untuk memperingati lahirnya Statuta Roma pada 17 Juli 1998 di Roma, Italia. Statuta Roma adalah dasar hukum pembentukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), sebuah badan peradilan yang bertujuan untuk mengadili pelaku kejahatan internasional seperti genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang. Hari ini menjadi momen penting bagi negara-negara di seluruh dunia untuk merefleksikan komitmen mereka terhadap sistem hukum internasional dan penegakan keadilan bagi korban kejahatan lintas negara.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa tidak semua negara telah meratifikasi Statuta Roma. Indonesia, misalnya, meskipun mendukung nilai-nilai hak asasi manusia dan keadilan internasional, belum secara resmi meratifikasi traktat tersebut. Hal ini menunjukkan kompleksitas dalam upaya mewujudkan keadilan global dan perlunya upaya berkelanjutan untuk mendorong lebih banyak negara bergabung dalam komitmen ini.

Selain isu keadilan global, tanggal 17 Juli juga memiliki makna penting dalam sejarah Indonesia. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah NKRI. Peristiwa ini merujuk pada deklarasi Timor Timur sebagai provinsi ke-27 Indonesia pada 17 Juli 1976. Keputusan ini diambil setelah deklarasi kemerdekaan Timor Timur dari Portugal pada 30 November 1975, yang kemudian diikuti oleh Deklarasi Balibo yang menyuarakan keinginan untuk bergabung dengan Indonesia.

Keputusan ini tidak lepas dari konteks politik global pada masa itu, di mana Perang Dingin antara blok Barat dan blok Timur menjadi latar belakang utama. Presiden Soeharto, kala itu, khawatir akan kemungkinan Timor Timur menjadi negara komunis yang akan memperluas pengaruh ideologi kiri di kawasan Asia Tenggara. Operasi Seroja, invasi militer Indonesia ke Timor Timur, didukung oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya membendung pengaruh komunisme global. Namun, operasi ini juga menuai kecaman dari dunia internasional karena pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di lapangan.

Setelah runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998, pemerintah Indonesia menyelenggarakan referendum di Timor Timur pada 30 Agustus 1999. Hasil referendum tersebut menjadi dasar bagi kemerdekaan Timor Timur dan pembentukan negara Timor Leste.

Tak hanya itu, tanggal 17 Juli juga menjadi hari perayaan bagi perkembangan komunikasi digital. World Emoji Day atau Hari Emoji Sedunia juga diperingati pada tanggal ini. Peringatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap emoji, ikon-ikon grafis kecil yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi digital modern. Emoji memungkinkan kita untuk menyampaikan emosi, ekspresi, dan pesan dengan cara yang unik dan mudah dipahami.

Perjalanan emoji dimulai jauh sebelum era media sosial. Penggunaan emotikon secara sadar pertama kali dilakukan pada tahun 1881 oleh majalah Puck di Amerika Serikat. Kemudian, emoji modern pertama kali dikembangkan oleh Shigetaka Kurita pada tahun 1999. Pada tahun 2010, Unicode mengadopsi emoji dan menstandarkan penggunaannya, yang kemudian mendorong perkembangan berbagai jenis emoji, termasuk wajah, hewan, benda, hingga bendera negara.

Penetapan 17 Juli sebagai Hari Emoji Sedunia tidak lepas dari tampilan ikon kalender pada perangkat Apple yang menunjukkan tanggal tersebut. Seiring dengan popularitas emoji yang terus meningkat, peringatan ini menjadi bentuk penghargaan terhadap perkembangan komunikasi digital yang terus berkembang.

Berikut adalah rangkuman dari peringatan penting yang jatuh pada tanggal 17 Juli:

Peringatan Makna
Hari Keadilan Internasional Sedunia Memperingati lahirnya Statuta Roma dan komitmen terhadap keadilan global.
Hari Integrasi Timor Timur ke dalam NKRI Mengenang deklarasi Timor Timur sebagai provinsi ke-27 Indonesia.
World Emoji Day Merayakan perkembangan komunikasi digital melalui emoji.

Tanggal 17 Juli adalah pengingat akan pentingnya sejarah, keadilan, dan perkembangan teknologi dalam kehidupan kita. Dari upaya menegakkan keadilan global hingga perayaan komunikasi digital, tanggal ini menawarkan refleksi yang kaya akan makna.

```
© Copyright 2024 - JabarNews | Portal Berita Terkini Jawa Barat dan Nasional
Added Successfully

Type above and press Enter to search.