Bhabin Ajaib! Selamatkan Adat Bolaang Mongondow dari Punah

Aipda Sumitro Tegela, seorang Bhabinkamtibmas dari Desa Kopandakan Satu, Polres Kotamobagu, Sulawesi Utara, menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pelestarian budaya lokal. Kecintaannya pada budaya Bolaang Mongondow menginspirasinya untuk melakukan berbagai upaya nyata.
Berawal dari keprihatinan akan mulai hilangnya pengetahuan generasi muda tentang sejarah dan budaya Bolaang Mongondow, Aipda Sumitro berinisiatif mendirikan komunitas adat desa pada tahun 2019. Langkah selanjutnya adalah membangun replika Komalig, istana Kerajaan Bolaang Mongondow, sebagai pusat pelestarian dan pembelajaran budaya.
Menurut Muslim Tungkagi (60), warga Desa Kopandakan Satu, Aipda Sumitro sangat antusias dalam mengusulkan pembangunan rumah adat dan aktif dalam kegiatan adat istiadat. Karena adat Bolaang Mongondow yang sudah ditinggalkan anak muda kembali bisa berkembang karena Bapak Sumitro, ujarnya.
Pembangunan Komalig mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat. Replika istana ini menjadi wadah bagi Aipda Sumitro untuk menularkan pengetahuannya tentang adat Bolaang Mongondow kepada masyarakat luas.
Komalig bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai alat musik tradisional setempat. Keberadaannya menarik perhatian mahasiswa dari berbagai universitas, seperti Universitas Makassar dan Universitas Patimura Ambon, yang menjadikannya sebagai objek penelitian skripsi, bahkan tesis S-2.
Aipda Sumitro berharap, melalui Komalig, adat istiadat Bolaang Mongondow dapat terus dilestarikan oleh generasi muda. Ia ingin agar mereka tidak melupakan sejarah dan identitas budaya mereka.
Sejarah Bolaang Mongondow sendiri cukup panjang. Dahulu, wilayah ini merupakan gabungan kerajaan yang kemudian menyatakan setia bergabung dengan NKRI pada tahun 1950-an. Akibat konflik Permesta pada tahun 1950-1960an, istana asli Kerajaan Bolaang Mongondow terbakar dan tidak pernah dibangun kembali.
Muslim Tungkagi menambahkan, Saya sangat bangga ada generasi muda, apalagi dari pihak kepolisian yang turut mendukung dan kembali menggali adat istiadat yang sudah lama yang tidak berkembang dan dikembangkan pada saat-saat sekarang.
Atas dedikasinya, Aipda Sumitro menerima penghargaan sebagai tokoh kebudayaan pada tahun 2022, dalam kategori peneliti dan pemerhati budaya.
✦ Ask AI