• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Cerita Rakyat Tangguhnya Sangkuriang dari Subang

img

Di sebuah lembah yang subur, di kaki gunung yang menjulang tinggi, hiduplah seorang putri cantik jelita bernama Dayang Sumbi. Kecantikannya tersohor hingga ke pelosok negeri, membuat banyak raja dan pangeran berdatangan untuk meminangnya.

Namun, Dayang Sumbi bukanlah putri biasa. Ia memiliki kecerdasan dan keahlian yang luar biasa dalam menenun. Suatu hari, saat sedang asyik menenun di beranda istana, alat tenunnya terjatuh. Dengan nada sedikit kesal, ia bersumpah, Siapapun yang menemukan alat tenunku ini, jika ia laki-laki akan kujadikan suami, jika perempuan akan kujadikan saudara.

Tak lama kemudian, seekor anjing jantan bernama Tumang datang membawa alat tenun Dayang Sumbi. Karena sumpahnya telah terucap, Dayang Sumbi terpaksa menikahi Tumang. Meskipun berat hati, ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Waktu berlalu, Dayang Sumbi melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang gagah berani dan sangat pandai berburu. Ia selalu ditemani oleh Tumang, anjing kesayangannya, yang ternyata adalah ayahnya sendiri.

Suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh Sangkuriang untuk berburu rusa. Setelah berhari-hari mencari, Sangkuriang tak kunjung mendapatkan rusa. Karena merasa kesal dan lapar, ia kemudian membunuh Tumang dan membawa hatinya kepada Dayang Sumbi, sebagai pengganti rusa.

Dayang Sumbi sangat marah dan sedih mengetahui bahwa Sangkuriang telah membunuh Tumang, anjing kesayangannya yang juga adalah ayah Sangkuriang sendiri. Dalam kemarahannya, ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi hingga terluka parah. Sangkuriang yang merasa sakit hati dan kecewa kemudian pergi mengembara.

Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang kembali ke tempat kelahirannya. Ia telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa. Ia tidak mengenali Dayang Sumbi, ibunya, yang tetap awet muda karena memiliki kesaktian.

Sangkuriang terpikat oleh kecantikan Dayang Sumbi dan berniat untuk menikahinya. Dayang Sumbi yang menyadari bahwa pemuda itu adalah Sangkuriang, anaknya sendiri, berusaha untuk menolak. Namun, Sangkuriang terus mendesaknya.

Akhirnya, Dayang Sumbi memberikan dua syarat yang sangat berat kepada Sangkuriang. Pertama, ia harus membendung sungai Citarum dan membuat sebuah danau besar dalam semalam. Kedua, ia harus membuat sebuah perahu besar untuk menyeberangi danau tersebut.

Sangkuriang menyanggupi kedua syarat tersebut. Dengan kesaktiannya, ia mengerahkan para makhluk gaib untuk membantunya. Dayang Sumbi yang khawatir Sangkuriang berhasil menyelesaikan tugasnya, kemudian meminta bantuan kepada para dewa.

Para dewa mengabulkan permintaan Dayang Sumbi. Mereka menciptakan fajar palsu lebih awal dari biasanya. Sangkuriang yang mengira hari sudah pagi, merasa gagal menyelesaikan tugasnya. Dengan penuh amarah, ia menjebol bendungan yang telah dibuatnya, sehingga terjadilah banjir besar.

Perahu besar yang dibuat Sangkuriang ditendang dengan keras hingga terbalik dan jatuh. Perahu tersebut kemudian menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Tangkuban Perahu. Legenda ini menjadi cerita rakyat yang populer di daerah Subang dan sekitarnya, menceritakan tentang kekuatan cinta, penyesalan, dan amarah.

Makna Tersembunyi di Balik Legenda Sangkuriang

Legenda Sangkuriang bukan hanya sekadar cerita tentang seorang pemuda yang jatuh cinta pada ibunya sendiri. Lebih dari itu, legenda ini mengandung banyak pesan moral dan filosofi yang mendalam.

Pertama, legenda ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga ucapan. Sumpah Dayang Sumbi yang diucapkan tanpa berpikir panjang, membawa konsekuensi yang besar bagi dirinya dan keluarganya.

Kedua, legenda ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua. Sangkuriang yang tidak mengetahui bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya, tetap menunjukkan sikap yang kurang sopan dengan memaksa untuk menikahinya.

Ketiga, legenda ini menggambarkan tentang kekuatan cinta dan pengorbanan seorang ibu. Dayang Sumbi rela melakukan apapun untuk mencegah Sangkuriang melakukan kesalahan yang lebih besar, meskipun harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri.

Keempat, legenda ini menunjukkan tentang bahaya amarah dan dendam. Sangkuriang yang dipenuhi amarah dan dendam, menghancurkan semua yang telah dibangunnya sendiri.

Tangkuban Perahu: Saksi Bisu Legenda Sangkuriang

Gunung Tangkuban Perahu yang terletak di dekat kota Bandung, menjadi saksi bisu dari legenda Sangkuriang. Bentuknya yang menyerupai perahu terbalik, seolah-olah menguatkan cerita tentang Sangkuriang yang menendang perahunya hingga terbalik.

Kawah-kawah yang terdapat di Tangkuban Perahu, seperti Kawah Ratu dan Kawah Domas, menjadi daya tarik wisata yang populer. Para wisatawan dapat menikmati keindahan alam yang memukau, sambil membayangkan kisah legenda Sangkuriang yang melegenda.

Legenda Sangkuriang dalam Budaya Populer

Legenda Sangkuriang telah menginspirasi banyak karya seni dan budaya populer, seperti film, sinetron, lagu, dan lukisan. Kisah ini terus diceritakan dari generasi ke generasi, sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

Kesimpulan

Legenda Sangkuriang adalah cerita rakyat yang kaya akan makna dan pesan moral. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga ucapan, menghormati orang tua, kekuatan cinta, dan bahaya amarah. Tangkuban Perahu menjadi saksi bisu dari legenda ini, mengingatkan kita akan kisah Sangkuriang yang melegenda.

Semoga legenda Sangkuriang tetap lestari dan terus menginspirasi generasi mendatang.

© Copyright 2024 - JabarNews | Portal Berita Terkini Jawa Barat dan Nasional
Added Successfully

Type above and press Enter to search.