Miris! Bullying Remaja Jakbar, Orang Tua Wajib Waspada!

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti maraknya kasus perundungan atau bullying yang melibatkan anak-anak dan remaja. Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa bullying menjadi cara bagi anak-anak dalam menyelesaikan masalah.

Kasus terbaru yang menjadi perhatian adalah kasus perundungan di Tambora, Jakarta Barat, di mana tiga remaja ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH) karena diduga melakukan perundungan terhadap temannya hingga tersungkur.

Diyah menjelaskan bahwa banyak faktor yang melatarbelakangi perilaku bullying pada anak, di antaranya adalah:

1. Pengasuhan dalam Keluarga: Pola pengasuhan yang keras dapat memicu anak untuk melakukan kekerasan. Sebaliknya, lingkungan keluarga yang baik akan menanamkan nilai-nilai positif dan kemampuan memilih teman serta perilaku yang tepat.

2. Pendidikan: Pendidikan yang tepat sangat penting dalam mencegah bullying. Model pendidikan yang tepat membantu anak memahami dan mencegah bullying, namun pendidikan yang tidak tepat juga bisa berpengaruh pada perilaku bullying.

3. Faktor Emosional dan Kepribadian Anak: Kepribadian yang baik perlu ditanamkan sejak usia dini. Hal ini akan menentukan cara anak bersikap dan berinteraksi dengan orang lain.

4. Ekonomi dan Sosial Masyarakat: Kondisi ekonomi dan sosial masyarakat tempat tinggal anak juga dapat memengaruhi perilaku mereka.

KPAI mengimbau orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan pencegahan bullying dengan mendekatkan diri pada anak dan mengawasi kegiatan mereka di luar rumah. Masyarakat juga diminta untuk segera mencegah jika melihat kejadian serupa di lingkungan sekitar.

Saat ini, KPAI sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan perlindungan kepada korban perundungan, mengingat adanya indikasi kekerasan fisik dan psikis dalam kasus tersebut.

Pencegahan utama adalah memberikan nilai, contoh, dan kelekatan sosial yang tepat pada anak. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan mampu mencegah perilaku bullying.