Prasasti Cimaung: Hoaks Sejarah atau Temuan Mengejutkan?

Misteri sebuah batu raksasa seberat 2,5 ton yang diduga prasasti kuno di tengah padatnya pemukiman warga Gang Cimaung, Kota Bandung, kini tengah menjadi sorotan utama. Proses ekskavasi atau penggalian intensif sedang berlangsung untuk mengungkap identitas dan sejarah di balik artefak misterius ini. Penemuan ini memicu rasa penasaran sekaligus harapan akan terungkapnya jejak peradaban masa lalu di kota kembang.
Penggalian yang dilakukan mencapai kedalaman satu setengah meter, bertujuan untuk memahami secara komprehensif konteks lingkungan dan lapisan tanah di sekitar batu. Upaya ini krusial untuk menguak keterkaitan antara batu tersebut dengan lingkungan sekitarnya, serta untuk menguji keasliannya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung memimpin langsung proses ini, melibatkan berbagai ahli dari arkeolog, antropolog, hingga epigraf dan konservator.
Garbi Cipta Perdana, Pamong Budaya Ahli Pertama Disbudpar Kota Bandung, menjelaskan bahwa penelitian tidak hanya berfokus pada goresan di permukaan batu, tetapi juga pada konteks arkeologisnya. Istilahnya mencari matriksnya, ada keterkaitan apa dengan objek ini, ujarnya. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai asal-usul dan fungsi batu tersebut.
Di permukaan batu berbentuk lonjong ini, terdapat dua baris goresan yang diduga merupakan aksara Sunda kuno. Goresan-goresan ini menjadi fokus utama penelitian, dengan harapan dapat mengungkap pesan atau informasi yang terukir di batu tersebut. Namun, pembacaan terhadap goresan ini akan dikaji ulang, mengkritisi interpretasi dari penelitian sebelumnya yang bersifat sementara.
Proses ekskavasi yang telah berlangsung selama delapan hari ini telah mengungkap temuan menarik. Lapisan tanah di bawah batu didominasi oleh tanah adukan, yang mengindikasikan adanya aktivitas manusia di masa lalu. Temuan ini akan menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut untuk mengungkap sejarah dan peradaban yang mungkin terkait dengan batu prasasti ini.
Jika terbukti sebagai prasasti kuno, ada dua opsi utama yang akan dipertimbangkan. Pertama, melestarikan prasasti di lokasi aslinya, menjaga keaslian dan konteks sejarahnya. Kedua, memindahkan prasasti ke museum, memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mempelajari dan mengapresiasi warisan budaya ini. Keputusan akhir akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi batu dan lingkungan sekitarnya.
Kusnadi (57), seorang warga yang telah puluhan tahun tinggal di dekat lokasi penemuan, menceritakan bahwa batu tersebut sudah ada sejak lama, bahkan ketika area sekitarnya masih berupa sungai. Ia mengaku tidak menyadari adanya hal yang istimewa pada batu tersebut selama ini. Kalau saya mah enggak tau ini sejarah apa, tulisannya juga saya enggak tahu, ungkapnya. Penemuan ini tentu menjadi kejutan bagi warga sekitar, yang kini turut antusias mengikuti perkembangan penelitian.
Proses penggalian juga mengungkap lapisan tanah natural di kedalaman 140 cm ke bawah, yang mengindikasikan tidak adanya intervensi manusia. Namun, mengingat berat batu yang mencapai 2,5 ton, penanganan khusus akan diperlukan saat proses pengangkatan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim ekskavasi.
Penelitian awal terhadap batu ini telah dimulai sejak tahun 2000-an, namun belum ada kepastian dari pemerintah mengenai penanganannya. Kini, dengan adanya proses ekskavasi yang lebih mendalam, diharapkan identitas batu prasasti ini dapat segera terungkap. Penemuan ini menjadi bukti nyata betapa kayanya sejarah dan budaya yang tersembunyi di Kota Bandung.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Lokasi: Gang Cimaung, RW 07, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung.
- Objek: Batu prasasti kuno seberat 2,5 ton.
- Proses: Ekskavasi (penggalian) untuk mengungkap sejarah dan konteks.
- Temuan: Goresan diduga aksara Sunda kuno, lapisan tanah adukan, tanah natural.
- Tujuan: Menguji keaslian, memahami konteks arkeologis, dan menentukan langkah pelestarian.
Penemuan batu prasasti ini menjadi momentum penting bagi Kota Bandung dalam menggali dan melestarikan warisan budaya. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemahaman sejarah dan peradaban di Jawa Barat.
```
✦ Ask AI