• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Beras Oplosan Bikin Cemas! Kisah Agustiana yang Terjebak Ketidakpastian

img
```html

Suasana di Pasar Tanjungsari, Sumedang, terasa berbeda pada suatu Rabu siang. Bukan hiruk pikuk transaksi jual beli beras yang biasanya ramai, melainkan kedatangan petugas gabungan dari TNI, Polri, Pemda, dan Bulog yang melakukan inspeksi mendadak. Salah satu pedagang beras yang merasakan dampak dari situasi ini adalah Agustiana, pemilik toko beras yang tokonya menjadi salah satu sasaran pemeriksaan.

Kekhawatiran jelas terpancar dari wajah Agustiana. Isu peredaran beras oplosan yang marak diperbincangkan di media sosial dan berita menjadi momok tersendiri bagi para pedagang. Sebagai seorang pedagang, Agustiana tentu saja merasa resah dengan adanya isu tersebut. Ia khawatir jika kualitas beras yang dijualnya diragukan oleh konsumen.

Petugas gabungan melakukan pengecekan terhadap beberapa karung beras di toko Agustiana. Mereka memeriksa kualitas dan berat beras menggunakan timbangan milik Agustiana dan timbangan dari petugas. Hasilnya, tidak ditemukan adanya indikasi beras oplosan di toko tersebut. Namun, pemeriksaan mengungkap adanya potensi kecurangan pada beberapa merek beras yang beredar di pasar.

Izin Pak maaf mengganggu, boleh kami cek barangkali berat berasnya pakai timbangan dari kami, ujar salah seorang petugas kepolisian saat memulai pemeriksaan. Agustiana dengan santai mempersilakan petugas untuk melakukan pengecekan. Ia menunjukkan karung-karung beras yang tertata rapi di tokonya.

Setelah pengecekan, petugas menyampaikan bahwa berat beras masih dalam batas wajar. Namun, mereka menemukan adanya selisih berat pada salah satu merek beras. Karung beras yang seharusnya berisi 25 kilogram, ternyata memiliki kekurangan sekitar 150 gram. Temuan ini menjadi perhatian serius bagi petugas gabungan.

AKP Tanwin Nopiansah, Kasat Reskrim Polres Sumedang, menjelaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka akan mencari tahu penyebab kekurangan berat pada beras tersebut dan memastikan tidak ada praktik curang yang merugikan konsumen.

Agustiana mengaku lega karena tidak ditemukan adanya indikasi beras oplosan di tokonya. Namun, ia tetap merasa khawatir dengan isu yang beredar. Ia berharap konsumen tetap percaya pada kualitas beras yang dijualnya. Ya kalau misalnya khawatir pasti lah namanya juga dagang, tapi saya nggak tau sih kalau beras oplosan tuh seperti apa, soalnya tau dari berita aja sama media sosial kan lagi rame, ujarnya.

Hingga saat ini, Agustiana mengaku belum merasakan dampak signifikan dari isu beras oplosan terhadap penjualan berasnya. Harga beras di tokonya masih stabil dan belum ada komplain dari konsumen. Ia berharap situasi ini segera membaik dan kepercayaan konsumen terhadap pedagang beras dapat pulih kembali.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas gabungan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan keamanan dan kualitas beras yang beredar di pasaran. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen dan mencegah praktik curang yang dapat merugikan masyarakat.

Berikut adalah ringkasan temuan dari inspeksi di Pasar Tanjungsari:

Temuan Keterangan
Indikasi Beras Oplosan Tidak ditemukan
Kecurangan Berat Ditemukan kekurangan berat sekitar 150 gram pada salah satu merek beras (25 kg)
Tindakan Lanjut Penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib

Dengan adanya tindakan tegas dari pihak berwenang, diharapkan peredaran beras yang berkualitas dan sesuai standar dapat terus terjaga. Konsumen diharapkan lebih teliti dalam memilih beras dan tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan.

```
© Copyright 2024 - JabarNews | Portal Berita Terkini Jawa Barat dan Nasional
Added Successfully

Type above and press Enter to search.